Jejak Kelahiran Arya Wiraraja
Tidak banyak
literatur yang mengungkap tentang tokoh bernama kecil Banyak WIde ini.
Namun dari penelusuran sumber-sumber sejarah yang utama seperti babad
pararaton dan Kidung Harsawijaya, pernak pernik tersebut kitas susun
kembali sehingga dapat disajikan lebih baik kepada para pembaca sejarah
terutama orang Lumajang dan kawasan Tapl Kuda sebagai tempat tokoh ini
berkuasa, meninggal, dan banyak mewariskan peniggalan baik yang wujud
seperti bangunan maupun nonwujud yaitu kebudayaan, bahasa, dan kesenian.
Menurut Babad
Pararaton Arya Wiraraja lahir sebagai putera seorang sesepuh desa Nangka
yang disebutkan dalam bahasa Jawa Kuno disebutka sebagai berikut :
"Hana ta
wongira, babatanganira buyuting Nangka, aran Banyak Wide, Sinungan
pesenggahan Arya Wiraraja, arupa ten kandel denira, dinohken, kinon
Adhipati ing Sungeneb, anger ing madura Wetan".
Artinya:
"Ada seorang
hambanya, keturunan sesepuh Desa Nangka, bernama Banyak Wide, rupa
rupanya tidak di percaya, dijauhkan, disuruh menjadi Adipati di Sumenep
bertempat tinggal di Madura Timur".
Dari keterangan
ini dapat diartikan bahwa Banyak Wide merupakan seorang putera dari
sesepuh di Desa Nangka. Nah, tentang desa Nangka ini tidakdisebutkan
dimana tepatnya namun dari beberapa Keterangan diatas dapat kita uraikan
sedikit demi sedikit.
Tentang desa
Nangka tersebut banayk daerah menafsirkan sebagai tempat kelahiran tokoh
besar ini misalnya saja versi Sumenepmengatakan Arya Wiraraja
dilahirkan di desa Karang Nangka Kecamatan Sumenep. Demikian juga versi
Bali dimana Arya Wiraraja disebut sebagai kelahiran Besaki, Kecamatan
Rendang Kabupaten Karang Asem. Namun secara akademis kita bisa
menafsirkan tempat kelahiran Arya Wiraraja sesuai dengan keterangan
Pararaton.
Dari keterangan
diatas disebutkan bahwa Arya Wiraraja itu pada tahun 1269 masehi
ditugaskan jauh ke Madura Timur atau dalam bahasa Pararaton adalah "dinohken"
yang artinya dijauhkan. Dari sini kita berkesimpulan bahwa Arya
Wiraraja bukanlah orang Madura, Karena Jika ia orang Madura dalam Bahas
Pararaton, bahasa yang dipakai kiranya bukan "dinohken" atau
dijauhkan, tetapi malah dipulangkan atau di dekatkan. Tentang versi Bali
kelemahannya tidak ada keterangan yang menyebutkan Arya Wiraraja pernah
hidup di Pulau Dewata Sehingga hal ini kurang kuat sumbernya.
Nah, tentang
kelahirannya yang diperkirakan di daerah jawa, khususnya Jawa Timur ini,
yang paling kuat adalah Dusun Nangkaan, Desa Ranu Pakis, Kecamatan
Klakah Kabupaten Lumajang. Hal ini sesuai toponimnya bahwa dusun
Nangkaan itu seusai dengan nama desa nangka yang ada di Pararaton.
Demikian juga di Wilayah Kecamatan Klakah juga merupakan penghasil buah
nangka terbesar di Kabupaten Lumajang. Disamping itu wilayah sekitar
dusun Nangkaan ini juga merupakan wilayah pemukiman kuno dengan bukti
adanya peninggalan kuno di Situs Tegal Randu dimana situs ini
diperkirakan adalah sebagai komplek pemukiman para brahmana.
Perlu diketahui
bahwa Banyak Wide merupakan seorang keturunan brahmana yang dibuktikan
dengan nama "Banyak" yang dalam filsafat Hindu dikatakan sebagai nama
yang dikhususkan kepada kaum brahmana yang merupakan wahana bagi Dewi
Saraswati yang juga memelihara binatang angsa. Nama Wide atau widya
sendiri berasal dari kata "Widya" yang berarti ilmu pengetahuan.
sedangkan tahun kelahiran Arya Wiraraja disebutkan sebagai berikut:
"Sira Banyak Wide auwuh patangpuluh tiga duk pamalayu"
yang artinya:
"Ia Banyak Wide berumur 43 tahun pada peristiwa penyerangan Pamalayu"
Perlu kita
ketahui bahwa peristiwa Pamalayu atau serangan tentara Tumapel/
Singosari dibawah pimpinan Kebo Anabrang ke melayu dilakukan pada
tahun1275 masehi atas perintah Prabu Kartanegara. Peristiwa "PAMALAYU"
ini dimaksudkan sebagai pelaksanaan politik "Cakrawala Mandala" dimana
kerajaan Tumapel ingin menguasai daerah-daerah seperti Jawa, Madura, dan
Sumatera. Dari keterangan tersebut dapat dikatakan bahwa Banyak Wide
dilahirkan pada tahun 1232 masehi.
Dalam perjalanan
karirnya Banyak Wide ini dikenal sebagai seorang cerdik dalam
pengetahuan. Karir awalnya adalah sebagai "Babatangan" atau penasehat
spiritual kenegaraan kerajaan Tumapel/Singosari pada umur 30 tahun. Pada
umur 37 tahun Banyak Wide kemudian dipindahkan ke Madura sebagai
adipati dan bergelar Arya Wiraraja yang artinya seorang ksatria dan
pemimpin yang berabi.
Pada waktu
kerajaan Tumapel runtuh Arya Wiraraja memainkan peranan penting dalam
pencaturan politik kerajaan Tumapel. Tokoh ini bergabung dengan kelompok
dari Wangsa Rajasa yang dipimpin oleh tokoh Narasinghamurti kemudian
dilanjutkan oleh putranya Dyah Lembu Tal dan kemudian raden Wijaya.
Ketika Tumapel runtuh dan Prabua Kartanegara terbunuh, Arya Wiraraj
diminta Bantuannya oleh Raden Wijaya sebagai pemimpin Wangsa Rajasa.
Dengan segenap pikiran dan tenaga Arya Wiraraja menyediakan pasukan
madura untuk membantu berdirinya kerajaan Majapahit
Ketika pasukan
mongol Tar Tar dibawah pimpinan Ike Mese mendarat di pelabuhan Tuban,
Arya Wiraraja menasehati Raden Wijaya untuk bergabung dengan pasukan
besar tersebut danmenggempur kerajaan Daha pimpinan Prabu Jayakatwang
yang merupakan pengganti Prabu Kartanegara. Dalam waktu singkat kerajaan
Daha dapat ditakhlukan, namun pasukan mongol Tar Tar ini kemudian
diperdaya oleh Arya Wiraraja dengan Puteri Cantik dan minuman keras.
Diwaktu mereka tidak siap, pasukan madura dan laskar gabungan dari
majapahit ini kemudian menyerang dari belakang pasukan terhebat dan
penguasa dunia tersebut sehingga lari terbirit birit dan selamatlah
nusantara dari penjajahan mongol Tar Tar yang sangat kejam.
Setelah
kemenangan besar ini Arya Wiraraja dan Raden Wijaya kemudian bersepakat
membagi 2 bekas kerajaan Tumapel dimana barat menjadi Majapahit
sedangkan yang timur atau kawasan Tapal Kuda sekarang menjadi Lamajang
Tigang Juru yang beribukota di kawasan biting sekarang. Beliau setelah
menjadi Raja banyak yang mengatakan bergelar Menak Koncar dan kemudian
meninggal di kawasan Karatonnya.
+ komentar + 1 komentar
keren ini ceritanya
Posting Komentar