Headlines News :
Selamat Datang Di Website Blog Sejarah Lamajang Tigang Juru.

Bung Tomo Award

Bung Tomo Award

MPPM Timur Lumjang

MPPM Timur Lumjang

Energi Kekuatan Magis Batu Pirus Dipercaya Membawa Keberuntungan



Suara Spiritual





Lumajang-
Bumi Nusantara ini, kaya akan sebuah warisan benda-benda bertuah dan mempunyai aura kekuatan magis yang mana sampai hari ini, masih dicari buru oleh para pencinta benda bertuah, diantara benda-benda bertuah yang begitu banyak macamnya tersebut, batu pirus masuk salah satu dari benda itu.

Batu pirus yang tidak asing lagi didengar oleh kalangan masyarakat di indonesia ini, awalnya dahulu kala dibawa oleh para sudagar kaya raya dari negeri iran.

"batu pirus itu berasal dari iran mas,"ujar Rahmat (34) salah satu penggemar batu-batu bertuah asal kabupaten Lumajang, kepada pedomannusantara.com senin (13/02/12).

Menurut rahmat, batu yang memiliki warna hijau muda dan tua tersebut, juga memiliki ciri khas seperti ada garis-garis atau urat-urat yang melekat pada batu tersebut, sehingga kelihatanya batu pirus ini, seperti batu yng sedang retak.

"selain warna yang indah, batu pirus memiliki ciri urat-urat"ungkapnya.

Urat-urat atau garis yang berada di batu pirus tersebut, biasanya para kalangan pencinta batu bertuah menamakannya yaitu urat emas, terkadang ada yang menamakan garis pirus daun. Namun ada yang istimewa dalam garis-garis pada batu pirus tersebut yaitu garis-garis pirus yang berwarna merah, pasalnya garis yang berwarna merah itu mempunyai harga yang sangat mahal, hal ini dikarenakan garis merah yang berada di batu itu dianggap sakral.

"garis atau urat pirus yang berwarna merah itu sakral mas,"jelasnya.

Suher (42) salah satu tokoh paranormal, menatakan bahwa, batu pirus dipercayai memiliki Energi atau Aura mistik yang sangat kuat. Menurutnya, batu bertuah tersebut banyak di cari orang, pasalnya khasiat dari batu ini, bisa membawa kedamaian, kebahagiaan dalam rumah tangga, dan juga dipercaya membawa keberungtungan.
w
"khasiat dari batu bertua seperti pirus ini, banyak memiliki khasiat mas," jelasnya. (gus/red)



Sumber Foto :3.bp.blogspot.com Dan Sumber : WWW.pedomannusantara.com

Lumajang Kota Sejarah Nusantara

Lumajang adalah kabupaten di Jawa Timur yang berada di kaki Gunung Tertinggi pulau Jawa yakni Mahameru atau Semeru.  Namun, banyak orang tidak tahu dimana letak Kabupaten Lumajang, maklum kota-nya tidak berada  di jalan Propinsi, orang lebih tahu Kota Jember, .
Jadi tidak salah bila penumpang bus dari luar kota tidak mengetahui Lumajang yang memiliki peradaban sejarah yang cukup besar dijaman kerajaan Tumapel, Singosari dan Wilwatikta (Mojopahit). Lumajang  banyak disebut daerah kantong dikarenakan jarang dimasuki oleh orang dari luar kota.
Lumajang dizaman pra sejarah dikenal dengan sebutan Nagara Lamajang bisa dilihat dalam Prasasti Mulan Malurung yang dibuat oleh Raja Singosari (Tumapel), Sminingrat atau Wisnuwardhana, ditemukan  di kediri padan tahun 1975 dan dalam prasasti itu bertuliskan angka tahun 1177 ( 1255 Masehi). Di prasasti itu disebutkan Sminingrat mengutus anaknya Narariya Kirana sebagai juru pelindung Nagara Lamajang.
Pada masa Kerajaan Singosari (Tumapel) , Lamajang begitu penting karena ada 2 fungsi. Pertama sebagai penghasil pertanian yang makmur. Kedua sebagai pusar pertahanan dalam menghadapi wilayah timur Kerajaan.
Lamajang menjadi  terkenal dan maju setelah Arya wiraraja adalah tokoh besar yang lahir dari keturunan Brahmana dari Pulau bali Ida Manik Angkeran datang ke jawa untuk menjengguk kakeknya. Karena sang kakek meninggal, Arya Wiraraja yang memiliki Nama Ida Banyak Wide diangkat menjadi anak Mpu Sedah.
Saat diasuh Empu Sedah yang menjadi penasehat Raja Airlangga, Arya Wiraraja mengenal sesosok gadis anak bangsawan kerajaan Kediri yakni Ageng Pinatih. Dikarenakan Wiraraja sangatmencintai sang gadis, orang tua angkatnya tidak bisa menolak, meski dia adalah keturunan Brahmana.
Setelah menikah dengan Ageng Pinatih, Wiraraja menjadi adipati di Kerajaan Kediri. Arya Wiraraja adalah punggawa kerajaan kediri yang kritis dalam membangun Kerajaan Kediri.
Namun, karir jabatan sebagai adipati yang berpengaruh di Kediri harus berakhir, saat Kediri  (Tumapel) dipimpin oleh Kertanegara. Arya wiraraja diminta untuk memimpin Kerajaan Madura yang beribukota di Sogenep, sekarang menjadi Sumenep.
Pada 1295 masehi Lamajang menjadi Kerajaan yang berdaulat (tanah pardikan) dengan Prabu Arya Wiraraja sebagai rajanya. Arya Wiraraja menjadi raja Mojopahit Timur dengan ibu kota di Lamajang  dikarenakan sesuai perjanjian dengan raden Wijaya, Raja Wilwatikta (Majapahit Barat) akan membagi wilayah Majapahit menjadi dua.
Wiraraja menjadi Raja di Lamajang setelah anaknya Ranggalawe tewas dibunuh oleh pungawa majapahit yang dipimpin Adipati Nambi, dikarenakan melawan Wilwatikta. Wiraraja yang sedih dan Raden wijaya menyerahkan bagian timur kerjaan Singosari sesuai dengan janjinya.
Beliau memerintah wilayah Tiga Juru (Lamajang, Panarukan dan Blambangan atau wilayah tapal kuda sekarang) ditambah Madura dan banyak menanamkan pengaruh di Bali. Kerajaan Lamajang ini ber- ibuk kota di daerah Biting Kutorenon Kabupaten Lumajang hingga sekarang. Bahkan peninggalan benteng kota raja Lamajang masih bisa dijumpai dan tertimbun tanah (gundukan tanah).
Arya wiraraja adalah tokoh besar yang lahir dari keturunan Brahmana dari Pulau bali Ida Manik Angkeran datang ke jawa untuk menjengguk kakeknya. Karena sang kakek meninggal, Arya Wiraraja yang memiliki Nama Ida Banyak Wide diangkat menjadi anak Mpu Sedah.
Saat diasuh Empu Sedah yang menjadi penasehat raja Airlangga, Arya Wiraraja mengenal sesosok gadis anak bangsawan kerajaan Kediri yakni Ageng Pinatih. Dikarenakan Wiraraja sangatmencintai sang gadis, orang tua angkatnya tidak bisa menolak, meski dia adalah keturunan Brahmana.
Setelah menikah dengan Ageng Pinatih, Wiraraja menjadi adipati di Kerajaan Kediri. Arya Wiraraja adalah punggawa kerajaan kediri yang kritis dalam membangun Kerajaan Kediri.
Namun, karir jabatan sebagai adipati yang berpengaruh di Kediri harus berakhir, saat Kediri  (Tumapel) dipimpin oleh Kertanegara. Arya wiraraja diminta untuk memimpin Kerajaan Madura yang beribukota di Sogenep, sekarang menjadi Sumenep.
Arya Wiraraja meninggal pada tahun 1316 masehi dalam usia 87 tahun. Patih Nambi sebagai salah satu putra beliau pulang ke Lamajang untuk mengadakan upacara dukacita ayahnya dan diserang majapahit dengan mendadak oleh Jayanegara (Raja Majapahit setelah Raden Wijaya) atas hasutan dari Mahapatih(dalam kitab Pararton). Lamajang jatuh karena tidak ada persiapan perang. Fitnah ini membawa bencana. Tujuh menteri utama Majapahit yang juga teman-temn seperjuangan Raden Wijaya yang tidak puas pada keputusan memalukan ini ikut gugur di Lamajang membela patih Nambi.
Perang Lamajang tahun 1316 m ini juga mempengaruhi peperangan yang lain di wilayah bekas Kerajaan ini seperti Perang Lasem yang dipimpin teman seperjuangan radeng Wijaya yaitu Ra Semi (1318 m), perang Kuti yang akhirnya membuat raja melarikan diri ke luar kota Majapahit dan diselamatkan Bekel Gajah Mada (1319 m), Perang sadeng (1328 m) dan perang Keta (1328). Setelah Majapahit besar Lamajang yang sudah berganti menjadi Virabhumi sekali lagi meberontak dan menimbulkan Perang Paregreg yang akhirnya melemahkan Majapahit.
Kebesaran dan kekuatan ideologi kerajaan Lamajang ini bertahan sampai tahun 162o-an dimana Lamajang sebagai pusat pusat pertahan terakhir Kerajaan Hindu di Jawa bagian timur. Kerajaan Mataram yang jaya dan menyebarkan ideologi keyakinin, Lamajang di hancurkan oleh Sultan Agung dan Ibu kota Lamajang di daerah Biting dibakar, munculnya Kutorenon (Ketonon alias terbakar atau dibakar).
Pada masa pemerintahan Kolonial, belanda yang sudah tahu akan kebesaran sejarah Lamajang tidak mau membuka daerah memiliki pengaruh dalam kebesaran nusantara. Lamajang ditaruh dibawah pemrintahan Afdelling Probolingga dan pada tahun 1929 diresmikan nama baru menjadi Kabupaten Lumajang dan KRT Kertao Adirejo sebagai regent pertama.
Sejarah kebesaran Nagara Lamajang (Lumajang) merupakan Kerajaan Merdeka yang belum pernah ditulis dan dihilangan dalam buku sejarah mengenai perjuangan  tokoh Arya Wiraraja sebagai arseitek Nusantara.  Lumajang juga mengalami kemunduran dan ketidak majuan hingga saat ini, bahkan sejarah Lumajang seakan-akan ditutup hingga masyarakatnya sendiri tidak mengetahui.
Beruntung Kotaraja Lamajang di Situs Biting Dusun Biting I dan II Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono masih bisa ditemui dan menjadi tonggak kembalinya semangat Lamajangan. Namun, Situs Biting yang berada di luas lahan 135 hektar dengan ditemukan bangunan benteng sepanjang 10 kilometer, lebar 6 meter dan tinggi 10 meter dibiarkan terkubur dan seakan-akan ditutup-tutupi oleh pemilik kebijakan.  Bahkan di Situs biting ada pengembang perumahan yang bisa mengancam kerusakan Situs Kota Raja Lamajang yang meredeka dimasa-nya.
Beruntung ada sekolompok Masyarakat Peduli Peninggalan Mojopahit (MPPM) Timur yang bergerak bersama Komunitas Mahasiswa Peduli Lumajang (KMPL), Kelompok Pecinta Mojopahit Timur (Kopi Pahit) bersama Masyarakat Dusun Biting menguak sejarah yang dikubur dan dilupakan. Save Situs Biting…! Sekarang untuk kejayaan Nusantara dan Kemajuan Lumajang..!

Sejarah Kota Lumajang(Kerajaan Lamajang Kuno)


Situs gedong putri kecamatan Candipuro

Kabupaten Lumajang terletak 112’53’-113’23’BT 7’54’-8’53’LS. Nama Lumajang berasal dari pengumpulan data-data tertulis yaitu Prasasti Mula Malurung,Naskah Negara Kertagama,Kitab pararaton,Kitab pujangga manik,Serat Babat Tanah Jawi dan Serat kanda. Prasati mulamalurung sendiri ditemukan di kediri pada tahun 1975 yang berangka tahun 1177 saka atau 1255 Masehi prasati ini berupa lempengan tembaga yang terdiri dari 12 lempeng,pada lempeng ke-VII halaman 1-3 menyebutkan “Sira Nararyya Sminingrat,Pinralista Juru Lamajang” Yang artinya “bahwa Beliau Nararyya Seminingrat yang di perkirakan Winu Wardhana (Raja Singosari)ditetapkan sebagai juru Lamajang diangkat menjadi pelindung dunia di negara Lumajang.Prasasti ini juga menyebutkan bahwa pada tahun 1255 paduka Sri maha raja seminingrat(wisnu wardhana) menobatkan putranya Nararyya Kirana untuk memimpin Lumajang. Berdasarkan etimologi rakyat LUMAH Artinya RUMAH dan JANG dari kata YANG(hyang) artinya DEWA,jadi RUMAH DEWA yang disucikan selain itu nama lumajang di kaitkan dengan sejenis nama tanaman yang tumbuh di wilayah ini.
Pada tahun 1295 Arya wiraraja mendapatkan bagian sebelah Timur dengan lumajang sebagai ibukotanya dan beliau menetap di lumajang( Anonim Babat Negara Krtagama ). Dalam Membangun ibukota kerajaan yang baru ini arya wiraraja sebagai seorang negarawan yang berpengalaman telah mempersiapkan letak ibukota dengan baik,pertama yang dipilih adalah daerah yang dilindungi benteng dari alam yaitu dikelilingi Sungai( sungai Bondoyudo,ploso,dan winong ) dan supaya lebih lengkap di buat juga sungai buatan yaitu sungai Cangkring. Demikian juga pertahanan benteng ibukota di bangun dengan batu bata sepanjang 10km ketebalan 6m dan tinggi 8m,Hal ini dapat kita lihat di DUSUN BITING sekarang. Disamping itu arya wiraraja mempersiapkan daerah-daerah penyangga ibukota seperti gerbang pertahanan pajarakan di Randuagung dan daerah basis pertanian disebelah selatan yang subur dan meliputi daerah-daerah yang sekarang di wilayah kecamatan sukodono,kecamatan lumajang,dan kecamatan padang .
Pada tahun 1316 M Arya Wiraraja meninggal dan Patih Nambi pulang ke Lumajang.Ia difitnah oleh Mahapatih akan memberontak pada Majapahit,Raja Jaya Negara berangkat ke Lumajang dan Merebut benteng Pajarakan, Patih Nambi beserta sanak saudaranya mati terbunuh. Para pembesar Majapahit yang menjadi korban perang Lamajang adalah:Pamandana,Mahisa pawagal,panji amenggah,panji samar,panji wiranagari,jaran bangkul,jangkung,Teguh,sami,lasem dan Emban yang semuanya Pagadean(pengikut)dari Raden Wijaya,perang besar ini kemudian disebut perang Lamajang(Anonim Babat Negara Kertagama).
Setelah perang Lamajang tahun 1316M ini kerajaan Lamajang mulai dibawah kekuasaan Majapahit dan diperkirakan Raja-raja Majapahit Menempatkan Keluarga dan keturunanya Untuk memperistri keluarga dan keturunan Arya Wiraraja sehingga dapat meredakan daerrah yang menjadi sumber pemberontakan.Dalam Negara Kertagama karangan Mpu Prapanca Kota Lumajang banyak disinggung perjalanan keliling raja Hayam Wuruk pada tahun 1360M untuk melakukan upacara menghormati leluhurnya.Pada masa Majapahit akhir,Majapahit kemudian terbagi 2 yaitu Majapahit barat dan Majapahit Timur yang kemudin menimbulkan perang Paregreg(1404-1428).Pada masa ini Lumajang juga memerankan peranannya yang penting sebagai pusat Majapahit Timur dan pemberontakan Bhre Wirabhumi seorang putra Hayam Wuruk dari selir(anonim1957).Setelah Majapahit Runtuh Oleh Demak pada tahun 1500-an Lumajang memainkan perananya sebagai Kerajaan yang tidak tunduk pada pemerintahan Demak dan Mataram.Baru pada tahun 1625-an dimana serangan ketiga kalinya Sultan Agung dari Mataram bisa menundukkan Benteng Kertorenon dan membakar Kotanya Sehingga Benteng Itu disebut KUTORENON(asal kata madura dari ketonon yang artinya Terbakar.
 
 

Sumber: Museum rakyat kota Lumajang
 
 
 

Trending Template

Label 1

Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Sejarah Lamajang Tigang Juru - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger