Headlines News :
Home » » Sejarah Candi Gendong Putri Candipuro

Sejarah Candi Gendong Putri Candipuro

Written By Unknown on Minggu, 19 Januari 2014 | 05.23


Lumajang adalah  seuatu wilayah yang terbentang di timur gunung semeru  ujung timur jawa. Secara etimologi, kata Lumajang mempunyai 2 arti yaitu pertama, adalah arti spiritual dimana berasal dari kata “Lumah atau Umah”, yang berarti rumah dan”Hyang” artinya Dewa jadi Lamajang berarti “ rumahnya para Dewa”. Kedua adalah arti material yang berasal dari kata “Ajang” yang berate “wadah atau mangko” yang berate tepat subur”. Dari kedua arti tersebut Lamajang dapat di artikan suatu wilayah yang merupakan tempat ritual yang di anggap suci yang juga sangat subur.
Pada jaman pra sejarah, wilayah yang sekarang bernama Kabupaten Lumajang tersebut berkembang mulai dari yang terdekat dengan gunung Semeru terutama lereng selatannya maupun pantai-pantai selatan sehingga  tidak jarang di temukan peninggalan – peninggalan bersejarah seperti di situs kandangan di Desa Kandangan Kecamatan Candipuro, Situs kamar kajang di Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro, Situs Karangmenjangan di Desa Tempurejo  Tempur Sari. Tersebarnya situs-situs pra sejarah di wilayah ini menandakan bahawa kepercayaan terhadap kesucian gunung Mahameru atau Semeru sudah berkembang sejak jaman pra-hindu dan di lanjutkan kepercayaan yang bersifat Hiduistik
Pada jaman rang raja kameswara dari Kediri, perjalanan ritul dan ziarah ke gunung Semeru ini berkembang sehingga pada tahun 1182 Masehi sang raja  dengan  di sertai para pengawal melakukan ziarah suci seperti yang tertera dalam “Prasasti Ranu Kumbolo”. Karena ramainya ziarah ke gunung Semeru tersebut, maka berkembanglah desa-desa yang ramai. Perkembangan kemudian oleh kerajaan Singosari  semakin di perdayakan  dengan membentuk sebuah pemerintahan vassal di bawah Adipati Putri bernama “Nararya Kirana” yang merupakan putri raja Sminingrat. Hal ini sesuai dengan isi Prasasti Mula Malurung yang berangka tahun 1255 Masehi.
Dimana pusat kerajaan Adipati Naraya Kirana? Menurut penelitian MPPM Timur, pusat kerajaan  awal di Lumajang berkembang dari wilayah selatan. Hal ini di karenakan hubungan erat Lumajang dengan daerah Malang selatan yang mengarah pada komplek Cadi Gendong Putri. Dari Survei yang di lakukan Tim MPPM Timur, struktur bangunan dengan engsel dari batu andesit dan batu bata yang cukup kuno di perkirakan di bangun pada ke 12 dan ke 13 an. Demikian dari informasi masyarakat di ketahui bahwa situs ini terdiri dari dari komplek bangunan yang cukup luas dengan batu bata berserakan dalam jangkauan 1 km2. Hal ini di perkuat dengan donegeng tentang seorang putri cantik yang kemudian diperistri seorang ksatria dengan jalan menculiknya dengan membuat terowongan bawah tanah.


Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Sejarah Lamajang Tigang Juru - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger